SABU RAIJUA, iNewsTTU.id-- Tim Macro Films Jikom Undana Kupang dalam waktu dekat akan menggarap proyek ambisius mereka dengan tajuk Ru'Jara (Perjalanan-Red) yang akan menceritakan sabu raijua jaman dulu hingga kini, dan uniknya film itu bakal diperankan oleh orang sabu raijua dengan menggunakan bahasa sabu sepenuhnya.
Hal itu disampaikan Rey Padji selaku sutradara film itu kepada iNews.id melalui sambungan telepon 28 Mei 2024 malam.
Menurut rey, proses casting untuk pemeran telah selesai dilaksanakan, serta dalam bulan Juni hingga Juli mendatang akan dilakukan proses syuting di beberapa tempat yakni di Pulau Timor dan bahkan di Pulau sabu jika dimungkinkan dengan kondisi yang ada sebab mereka (Tim Microfilms dan crew-Red) saat ini masih kekurangan dana namun apabila ada dukungan dari para donatur maka dapat dipastikan akan melakukan proses syuting sepenuhnya di sabu raijua.
"Kami dalam konsep awal akan lakukan proses syuting di Pulau Timor saja untuk mengambil beberapa latar film yang dapat menggambarkan sabu raijua pada jaman dulu, karena film ini bertajuk pro aptokalistik untuk menggambarkan sabu raijua seutuhnya. Tapi tidak tertutup kemungkinan kalau kita bakal lakukan proses syuting di sabu, hanya sekarang pergumulan kami pada kendala biaya karena sekarang saja ini kami pakai tanggung renteng dengan biaya masing-masing bahkan pemeran juga hanya bekerja secara sukarela tanpa bayaran kakak" Ungkap Rey
Sementara itu, Angie Alodia sebagai Produser film tersebut melalui press release nya katakan bahwa film pendek ru'jara akan dipentaskan dalam festival film nasional di beberapa daerah luar Nusa Tenggara Timur serta film tersebut akan diputarkan di beberapa bioskop se Indonesia yang diharapkan dapat menjadi perhatian dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Anggie juga katakan bahwa jika ada banyak dukungan maka pihaknya bakal melakukan proses syuting seluruhnya di sabu raijua sehingga semuanya akan bercerita tentang Pulau sabu dan raijua.
"Kami semua crew dan pemain memang lagi bergelut dengan dana. Kami semua ada 15 orang dan semisalnya ada bantuan dan dukungan dari Pemda atau pihak lain, film ini yang awalnya kami Rencanakan untuk proses syuting di Pulau Timor, bisa berpindah ke sabu raijua. Dan kami juga berterimakasih untuk semua respon dari masyarakat untuk proyek kami kali ini" Ujar Anggie
Editor : Sefnat Besie