AMMAN, iNewsTTU.id -- Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menegaskan bahwa dunia internasional tidak boleh terkecoh oleh upaya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam mengalihkan perhatian dari konflik di Jalur Gaza ke konfrontasi dengan Iran. P
ada konferensi pers di Berlin, Selasa (16/4/2024), Safadi menyampaikan bahwa Netanyahu berusaha memanfaatkan situasi untuk mengalihkan fokus dunia dari Gaza ke konflik dengan Iran.
Menurut Safadi, Iran melakukan serangan terhadap Israel sebagai balasan atas serangan terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Setelah serangan itu, Iran menyatakan bahwa misi balas dendamnya telah selesai dan tidak memiliki niat untuk melanjutkan serangan. Namun, Israel terlihat ingin meningkatkan ketegangan dengan merencanakan serangan pembalasan.
"Saya menentang peningkatan ketegangan. Netanyahu ingin mengalihkan perhatian dari Gaza dan fokus pada konfrontasi dengan Iran," kata Safadi.
Meskipun Israel telah siap untuk merespons serangan tersebut, tekanan dari Amerika Serikat terbukti berhasil. Beberapa jam setelah serangan, Presiden AS Joe Biden menelepon Netanyahu dan memperingatkannya agar tidak membalas serangan tersebut. Israel kemudian membatalkan rencana serangan balasan.
Serangan Iran ke Israel dianggap oleh banyak pengamat sebagai upaya untuk menunjukkan kekuatan atau memberikan kejutan, karena serangan tersebut sudah terprediksi dan Iran tidak menggunakan banyak senjata mematikan. Iran bahkan memberi tahu negara-negara tetangga dan AS beberapa hari sebelum serangan terjadi. Sebagian besar drone dan rudal jelajah Iran berhasil dihancurkan sebelum mencapai wilayah Israel, termasuk oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Peringatan dan tindakan pencegahan yang diambil oleh negara-negara sekutu Israel menunjukkan pentingnya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dalam konflik tersebut.
Editor : Sefnat Besie