Jakarta, iNewsTTU.id - Fenomena Equinox menjadi sorotan utama banyak orang, seiring dengan prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa fenomena alam ini akan terjadi pada bulan Maret 2024. Menurut BRIN, fenomena ini akan ditandai dengan matahari yang bersinar tepat di garis Khatulistiwa, di mana jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.
BRIN menjelaskan bahwa fenomena Equinox terjadi dua kali dalam setahun. Selain pada 21 Maret 2024 (Vernal Equinox), fenomena ini juga diprediksi akan terjadi pada 22 September 2024 (Autumnal Equinox) dalam tahun yang sama.
Apa itu fenomena Equinox? Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi ketika posisi matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator. Selama fenomena ini, matahari akan menyinari berbagai wilayah di subtropis bagian utara maupun selatan, sehingga durasi siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.
Fenomena Equinox juga menyebabkan matahari dan bumi berada dalam posisi yang saling berdekatan, meningkatkan penyinaran matahari maksimum di wilayah tropis sekitar ekuator. Meskipun suhu udara meningkat secara drastis, fenomena Equinox tidak dianggap membahayakan bagi manusia menurut BMKG, tidak seperti Heat Wave atau gelombang panas.
Namun demikian, Times of India menyebutkan bahwa suhu yang tinggi selama fenomena Equinox dapat menyebabkan dehidrasi dan paparan matahari pada kulit, yang memerlukan perhatian khusus bagi masyarakat yang bekerja di luar ruangan.
Editor : Sefnat Besie