JAKARTA, iNewsTTU.id--Masalah kekurangan penduduk menjadi perhatian serius di beberapa negara di dunia, di mana generasi muda tampak enggan untuk berhubungan seks dan menikah hingga memiliki anak. World Economic Forum melaporkan bahwa rendahnya angka kelahiran dapat mengakibatkan banyak negara dihuni oleh penduduk generasi tua, mengancam produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Berikut adalah empat negara yang menghadapi masalah resesi seks:
Jepang:
Menikah tidak dianggap penting bagi banyak generasi muda Jepang, yang ogah memiliki anak.
Warga Jepang hanya melakukan hubungan seks sekitar 45 kali per tahun, dan hanya 24% di antaranya merasa senang dengan aktivitas seksual tersebut.
Banyak pria Jepang mengaku tidak tertarik berhubungan seks karena kelelahan di tempat kerja.
Amerika Serikat:
Di Amerika Serikat, terutama di kalangan usia 25 hingga 34 tahun, banyak warga yang kurang tertarik berhubungan seks.
Wanita berpendidikan cenderung memilih untuk menjomblo selama 4-10 tahun untuk fokus pada pengembangan karier.
Korea Selatan:
Banyak wanita berpendidikan tinggi di Korea Selatan tidak tertarik berhubungan seks atau memiliki anak.
Tingkat kesuburan menurun drastis di Korsel karena beberapa perempuan sukses memilih untuk fokus pada diri sendiri daripada memprioritaskan keluarga atau anak.
Singapura:
Singapura mengalami resesi seks, dengan banyak warganya menentang menikah, mengakibatkan angka kelahiran yang rendah.
Pemerintah Singapura bahkan mengizinkan wanita untuk membekukan sel telur mereka karena beberapa wanita ingin mengatur kesuburan mereka sendiri sebelum menikah.
Semua ini menunjukkan bahwa tantangan kekurangan penduduk tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh perubahan nilai-nilai dan prioritas dalam kehidupan generasi muda.
Editor : Sefnat Besie