SOE, iNewsTTU.id - Kasus rabies yang melibatkan seorang pasien, Manya Ello (22 tahun) warga RT 01 RW 03 Kelurahan Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, mengundang perhatian ketika pasien tersebut menolak melanjutkan perawatan medis setelah menjalani perawatan selama satu hari di Puskesmas.
Kisah ini berawal pada Selasa, 7 November 2023, sekitar pukul 09:00 WITA, ketika Manya Ello dibawa ke Puskesmas Niki-niki oleh keluarganya setelah mengalami gejala yang mencurigakan. Dokter Christin Liu, Kepala UPT Puskesmas Niki-niki, menjelaskan bahwa pasien sebelumnya telah digigit anjing peliharaannya pada bulan Juni 2023.
Meskipun mengalami gigitan anjing, pasien tidak mencari pengobatan, tidak mendapatkan vaksin, dan tidak melaporkan keluhan apapun.
Namun, gejala rabies mulai muncul empat hari sebelumnya, ketika pasien mengalami kesulitan menelan, takut terhadap cahaya, dan gejala lainnya.
Keluarganya pun memutuskan untuk membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Saat tiba di Puskesmas, pasien mengeluhkan sakit tenggorokan saat mencoba minum air, bahkan muntah saat mencoba minum air, dan menunjukkan perilaku yang aneh.
Upaya perawatan dilakukan hingga sekitar pukul 17:00 WITA pada hari yang sama. Pada saat itu, pasien mulai gelisah, marah, dan meminta keluarganya agar diperbolehkan pulang dengan alasan tidak merasa sakit.
Namun, sebagai Kepala Puskesmas, Dokter Christin Liu merasa perlu berkoordinasi dengan Satgas Rabies Kabupaten. Setelah koordinasi tersebut, keluarga pasien menandatangani surat pernyataan menolak perawatan di bawah pengawasan TNI/Polri serta satgas lintas sektor Kecamatan.
Akhirnya, pada pukul 19:00 WITA pada Selasa, 7 November 2023, keluarga pasien resmi menandatangani surat pernyataan menolak perawatan, dan pasien dipulangkan ke rumah. Mereka juga bersedia menanggung segala risiko yang mungkin muncul akibat keputusan ini.
Kejadian ini menjadi sorotan karena menggambarkan tantangan dalam penanganan kasus rabies yang serius. Semoga keputusan keluarga pasien tidak berdampak negatif pada kesehatan dan keselamatan mereka serta masyarakat sekitar.
Editor : Sefnat Besie