KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Mateus Abi, (80) tidak lagi sekuat masa mudanya, dia hanya bisa duduk mendampingi istrinya yang sudah uzur.
Menghabiskan hidup dihari tuanya, mateus tak lagi bekerja karena tidak kuat lagi.
Saat ini Mateus menghuni satu rumah reot di Kelurahan Maubeli Kecamatan Kota Kefamenanu kabupaten Timor Tengah Utara NTT.
Tak banyak yang mengetahui keluhannya, karena Mateus hanya bisa berbahasa Dawan.
Kondisi rumahnya pun jauh dari harapan hunian pada umumnya.
Rumahnya hanya ditopang empat tiang penyangga dengan dinding dari pelepah gewang.
Saat ditemui di kediamannya, Mateus hanya bisa berbahasa dawan sambil mengatakan, pernah ada ketua RT setempat datang dan ambil foto copy kartu keluarganya untuk didata, namun satupun bantuan pemerintah tidak kunjung datang, alias tidak pernah dapat.
Ia berharap ke depan, Pemerintah setempat dapat memperhatikannya dengan berikan bantuan baginya.
Dalam rumah reot ini kakek Mateus tinggal bersama isteri dan anak yang bungsu.
Saat malam tiba, mereka hanya tidur beralaskan tikar di tanah, pada rumah satu air yang hanya memiliki dua buah kamar, dengan ukuran kurang lebih 2×3 meter, yaitu yang satu untuk dirinya bersama isteri, dan kamar yang satu lagi untuk anak laki lakinya paruh baya.
Kakek Mateus mengakui memiliki 4 orang anak tetapi 3 orang anaknya sudah merantau keluar, dan saat ini hanya satu orang anak (anak bungsu) yang masih tinggal bersama.
Keadaan hidup seperti ini sudah dialami sang Kakek Mateus Abi bersama isteri dan anaknya sudah bertahun tahun lamanya.
"Kami sudah mengalami keadaan hidup seperti ini bertahun tahun lamanya, namun tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah," ungkap kakek 80 tahun ini.
Kakek Mateus, mengakui sudah lama mengalami kondisi hidup dan tempat tinggal yang tidak layak huni seperti ini.
Karena itu dengan nada keluhan yang sedih, Mateus sangat mengharapkan perhatian dan bantuan dari Pemerintah, karena saat ini, dirinya tidak bisa kuat untuk bekerja lagi.
Ia menambahkan sudah 9 tahun, kebutuhan hidup mereka hanya bisa terpenuhi dengan hasil tenun yang dilakukan oleh isterinya.
"Namun sejak 2 tahun terakhir, karena isteri saya sakit, sehingga tidak bisa menenun lagi, dan berdampak kepada kesulitan hidup dalam keluarga," ungkap Mateus Abi yang diamini oleh sang isterinya.
Editor : Sefnat Besie