KUPANG, iNewsTTU.id- Kinerja Erna Manafe dengan Yayasan Berbagi Kasih Mulia (YBKM) dalam menangani para pasiennya sungguh amat luar biasa, kali ini iNews.id berkesempatan untuk menjenguk salah seorang pasien di Rumah Singgah Pejuang Kesembuhan di bilangan Walikota Kupang, Senin (24/4/2023) dimana Erna Manafe mendampingi seorang anak perempuan asal Sumba Timur yang menderita luka bakar parah di kaki kirinya selama 1,2 tahun.
Adalah Destika Tamu Ina ( 11) atau yang biasa disapa Desti, putri pertama pasangan Demus Katamba Njangga Meha dan Maryati Kalapa Habu warga Desa Prai Hambuli, Kecamatan Nggaha Ori Ancu, Kabupaten Sumba Timur yang menderita akibat luka bakar akibat sambaran bensin yang didapat saat ia bermain bersama teman- temannya.
Maryati Kalapa Habu, Ibu dari Desti menceritakan awal mula anaknya mendapat luka bakar parah tersebut terjadi pada tahun 2021 lalu, dimana saat itu Desti tengah bermain bersama teman- teman sebayanya, saat itu seorang teman Desti mengambil sebuah botol yang berisi bensin sisa dari pengisian sepeda motor di rumah mereka, lalu membakar batang kayu kecil dengan pemantik setelah itu mencelupkannya kembali kedalam botol berisi bensin tersebut, kaget karena sambaran api dari bensin, temannya tersebut refleks membuang botol berisi bensin dan sedang menyala tersebut ke arah Desti hingga menyebabkan bagian kaki kiri mulai dari bokong hingga tumitnya terbakar hebat.
" Waktu itu Desti sedang bermain dengan teman- temannya sedangkan kami pergi melayat keluarga yang meninggal, tak lama seorang temannya mengambil botol berisi bensin lalu mencelupkan kayu ke dalam botol bensin dan membakarnya, setelah itu memasukkan kayu yang sedang terbakar ke dalam botol berisi bensin sehingga api dengan cepat menyambar, anak tersebut lalu refleks melempar botol yang menyala tersebut ke arah Desti sehingga api menyambar dan membakar kaki Desti," Ujar sang ibu sambil menahan kesedihan.
Desti saat menderita luka bakar pada kaki kirinya sehingga menyebabkan ia tidak bisa berjalan. Foto : Ist
Usai kejadian pilu itu, Desti dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke RSUD Waingapu untuk diobati dan selama pengobatan kurang lebih satu minggu tersebut, orang tua Desti harus membayar sekitar Rp.3.200.000 rupiah untuk membayar obat dan biaya lainnya karena luka bakar berat yang dideritanya dan karena pihak fasilitas kesehatan beralasan sakit Desti karena hal yang tidak disengaja, sebab itu biayanya tidak bisa di cover oleh BPJS.
" Karena kami tidak lagi sanggup membayar perawatan di Rumah Sakit, akhirnya kami meminta Desti untuk pulang dan kami rawat di rumah saja dengan pengobatan seadanya, tapi karena luka bakarnya semakin parah akhirnya luka tersebut bernanah, hingga mengeluarkan belatung, namun kami cuma bisa pasrah melihat kondisi anak kami, setelah kejadian itu dia tidak bisa berjalan lagi karena luka bakarnya, jadi untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain, ia bergerak ngesot saja," Tambah Maryati sedih.
Namun kini semua kesedihan itu berangsur hilang seiring dengan jawaban doa dari Tuhan, ketika keluarga anak malang ini bertemu Erna Manafe dengan Tim YBKM, berkat bantuan orang- orang baik inilah, kini Desti telah tiga kali melakukan operasi untuk menyembuhkan luka bakar di kaki kirinya tersebut, bahkan kini Desti mulai pelan- pelan bisa berjalan lagi setelah selama satu tahun lebih tidak bisa berjalan.
" Jujur selama satu tahun lebih, tidak ada yang peduli dengan keadaan kami dan Desti, sampai Tuhan menjawab doa kami sebagai orang tua dengan mengirimkan Mama Erna dengan Tim YBKM, saat pertama kali bertemu awalnya kami sempat ragu, tapi Mama Erna dengan tulus meyakinkan kami bahwa anak kami dapat sembuh asal mau berusaha dan tidak putus asa, dan kami juga diyakinkan bahwa tidak ada biaya apapun yang perlu kami keluarkan, asal mau ikut ke Kupang untuk diobservasi dan mendapat perawatan medis yang tepat serta operasi maka Desti pasti sembuh, dan kini anak saya sudah bisa sembuh total, saya tidak sangggup membalas kebaikan Mama Erna dan relawan YBKM, hanya doa yang saya naikkan agar Tuhan Yesus yang membalas semua kebaikan dan pengorbanan Mama Erna," Ucapnya.
Semantara itu Erna Manafe mengatakan dirinya bersama tim YBKM akan terus melakukan kegiatan kemanusiaan untuk membantu sesama, terutama dalam bidang kesehatan, bukan saja penyakit berbahaya atau langka, namun juga kasus yang membutuhkan kebijakan khusus, seperti kejadian yang dialami Desti ini.
" Jujur kak, untuk Desti ini tidak ada biaya yang bisa kami kumpulkan dari donatur, ini murni karena panggilan hati kami untuk membantunya, karena saya dan tim YBKM prihatin dengan kondisi kaki kirinya yang menderita luka bakar, hingga mengeluarkan belatung. Kami selalu subsidi silang dari dana kami yang terbatas, yang penting pasien dan keluarganya mau berobat, ayo kita sama- sama berjuang karena saya yakin dengan doa dan usaha, Tuhan akan memberikan kesembuhan," Ujar Erna Manafe yang sudah membantu kurang lebih 70 pasien dengan berbagai penyakit ini.
Erna Manafe juga meminta pengertian baik dari para pasiennya agar mau bersabar hingga masa pemulihan dan kontrol selesai, serta dokter menyatakan sudah sembuh barulah mereka diijinkan pulang ke rumah mereka masing- masing, karena Erna ingin semua pasiennya sembuh total bukan setengah- setengah.
" Saya cuma ingin pasien saya sembuh total baru mereka boleh pulang, karena terkadang ada pasien yang belum sembuh total mau minta pulang, bahkan pendamping atau orang tua dari pasien yang ingin minta pulang dengan alasan yang tidak jelas, itu memang hak mereka juga, tapi saya mau kita semua kerja hingga beres semua tahapan pengobatan ini, sampai dokter mengatakan pasien boleh pulang baru mereka bisa pulang, saya katakan ini agar para pasien kami mengerti, karena ada pasien dampingan yayasan kami yang masih belum memahami ini, untuk diketahui setelah pasien kami sembuh total kami akan mengantarnya pulang lalu nomor hp kami berikan kepada pasien dan keluarganya, supaya jika ada sesuatu bisa langsung cepat berkoordinasi dengan kami, jadi kami tidak pernah lepas tangan sekalipun pasien kami sudah sembuh, kami terus memonitor keadaannya," tegas Erna.(*)
Editor : Sefnat Besie