Petani Terancam Gagal Panen, Politisi Partai Perindo Malaka Soroti Petugas Air di Bendung Benenain

BETUN, iNewsTTU.id - Sejumlah petani tiga Desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) keluhkan kurangnya debit air untuk bertani di sawah.

Kurangnya debit air dikuatirkan dapat menyebabkan petani gagal panen pasalnya curah hujan di wilayah tersebut sangat minim.

Baca Juga

Kadis Kesehatan Malaka Ngaku Belum Mengetahui Tindakan Premanisme Kapus Babulu Terhadap Wartawan

Setelah diperiksa, ditemukan sejumlah permasalahan diantaranya pintu air di Bendung Benenain hanya dibuka 8 jam bukan 1x24 jam dan petugas pintu air tidak optimal dalam menjalankan tugasnya.

Diketahui, dalam seminggu petugas air  harus mengoptimalisasi air disejumlah lokasi diantaranya Malaka Tengah, Kobalima, Weliman dan Malaka Barat sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Fraksi Malaka Sejahtera, Andreas Nahak Seran pada Minggu, (26/03/2023).

Baca Juga

Dana Hibah Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 untuk Kabupaten Malaka Capai Rp40,7 Miliar

"Petugas yang jaga pintu air belum optimal bekerja. Sampai saat ini petani masih pakai palang manual di pintu air untuk alirkan air ke sawah mereka dan banyak pembobolan irigasi permanen menggunakan pipa paralon," ujarnya.

Politisi Partai Perindo Kabupaten Malaka itu mengatakan, jalan keluar yang ditawarkan, perlu dibentuknya kelompok pemakai air (Pokmair) oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) disemua areal persawahan dan tidak adanya irigasi tersier baik permanen maupun darurat.

"Pemda Malaka segera bentuk kelompok pemakai air disemua hamparan areal pertanian dan segera dibangun irigasi tersier. Memberikan dukungan tambahan motor roda 3 untuk mengangkut sampah disemua pintu air minimal 2 unit dan dukungan dana tambahan untuk petugas pintu air yang sekarang membantu menjaga pintu air di Boni," jelasnya.

Editor : Sefnat Besie