Dia menambahkan, bayaran seperti itu cukup membuatnya nyaman saat proses syuting.
“Itu cukup bisa membuatku tidak menangis selama proses syuting berlangsung. Namun ketika syuting selesai dan aku kembali ke rumah, tetap saja aku akan menangis. Tapi setidaknya, aku tak menangis di lokasi syuting.”ungkapnya
Emiri Okazaki mulai bekerja di industri film dewasa pada 2011, saat usianya masih 21 tahun. Alasannya melakoni profesi itu, karena dia menilai peluangnya menjadi artis terkenal sangat tipis.
“Aku memulai karier sebagai model ketika remaja. Tapi karierku tak bergerak ke mana-mana. Inilah yang membuatku banting setir jadi aktris film dewasa,” tuturnya.
Kini, Okazaki mengaku, telah berhenti sepenuhnya menjadi bintang film porno dan mulai menyeriusi bisnis kecantikan. Dia menjelaskan, rasa bersalah yang selalu menghinggapinya menjadi alasan untuk pensiun lebih cepat.
“Aku merasa bersalah kepada orangtuaku, meski aku tahu menjadi bintang film porno adalah pilihanku. Aku kerap khawatir dan stress melihat reaksi ibuku. Rasa itu jauh lebih besar dari keinginanku untuk bertahan di industri ini."pungkasnya.
Namun dibalik fantastisnya bayaran film porno tersebut, Emiri mengakui dampak buruk yang mendatanginya juga besar. Dimulai dari ibunya yang memutuskan komunikasi setelah mengetahui bahwa anaknya terjun dalam dunia esek-esek. Ditambah calon mertuanya yang terus berusaha untuk menjauhkan Emiri dengan kekasihnya.
Editor : Sefnat Besie