JAKARTA, iNewsTTU.id - Sekian lama Menganggur, Pria bernama Yoga Adi sukses menjadi peternak tikus putih. Dia mengembangbiakan tikus putih di Purwosari, Laweyan, Surakarta.
Kesuksesannya bermula dari ide kreatifnya saat tidak bekerja alias menganggur. Dengan ketekunan dan tekad kuat, usaha budidaya tikus putih tersebut kini makin berkembang.
"Awal mula saya beternak tikus ini karena efek atau berkah dari nganggur. Ketika itu saya berpikir untuk membuka usaha dengan satu kali modal lalu bisa seterusnya menghasilkan panen," kata dia, dikutip dari YouTube CapCapung, Selasa (17/1/2023).
Dia mengaku, sempat bertanya dan mencari masukan dari komunitas reptil di Solo terkait usaha tikut. Dia juga belajar mengenai perawatan ternak tikus dan sebagainya dari Google dan grup di media sosial.
Setelah itu, dia pun menjajal untuk ternak tikus. Pertama kali beternak tikus putih, dia beternak sebanyak 200 ekor tikus putih ukuran kecil sampai menjadi indukan selama dua bulan. Setelah itu dikembangbiakan dan menjaring pasar.
Ada tiga jenis tikus yang dikembangbiakan di Fam Farm Tikus Putih Solo miliknya, yakni tikus Mencit (mus musculus) yang berukuran kecil, tikus ukuran sedang, dan ukuran besar atau rat.
Dia mengatakan, peluang pasar ternak tikus cukup besar. Menurutnya, selama masih ada penelitian di kampus-kampus, maka permintaan untuk tikus putih masih aman. Adapun tikus putih mencit dan rat biasa dibutuhkan untuk pakan dan penelitian.
"Ada juga dari penghobi, pemancing, yang masih cindil atau masih merah untuk umpan pancing," ujarnya.
Sementara soal kendala yang dihadapi saat beternak tikus adalah ketika ular atau reptil mogok makan karena sedang musim kawin, yakni sekitar September hingga Desember. Namun setelah itu, hingga April akan meningkat kembali permintaannya.
"Fase setengah tahun berhenti jual untuk pakan, setengah tahun ngejor untuk pakan," kata Yoga.
Adapun pemasaran tikus putih saat ini sudah sampai ke Jakarta dan Malang. Ke depan, dia ingin mengembangkan lebih banyak tikus rat lantaran persaingannya tidak terlalu tinggi dan permintaan cukup tinggi.
"Ke depan ingin kembangkan tikus rat untuk kebutuhan penelitian, yang masih sangat kurang di Indonesia. Kalau mencit persaingan sangat ketat, kalau untuk rat, market masih stabil karena demand masih banyak," tuturnya.
Anda terinspirasi? Yuk tunggu apalagi, jangan sia siakan kesempatan dalam menekuni pekerjaan agar bisa sukses.
Editor : Sefnat Besie