get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Tahan 5 Orang Terkait Kasus Penganiayaan dan Penelanjangan Remaja di Lembata

Saat TNI Peduli dengan Tanaman Cendana di NTT yang Terancam Punah

Rabu, 19 Oktober 2022 | 17:01 WIB
header img
Komandan Lanudal Kupang Letkol Pelaut (E) Nasrul Azharudin saat melakukan penanaman cendana. Foto: Ist


KUPANG, INEWS.ID- Wajah Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Madya TNI Dwika Tjahja Setiawan, langsung ceria saat menerima cindera mata sebuah tongkat komando dari Komandan Lanudal Kupang Letkol Pelaut (E) Nasrul Azharudin.

Tongkat komando yang diberikan perwira menengah itu ternyata terbuat dari kayu cendana yang memiliki aroma wangi.

Dengan senyum ramah kepada semua anggotanya, Laksamana bintang dua itu terlihat gembira dengan tanda mata pemberian anak buahnya, saat kunjungan kerja di Markas Lanudal Kupang, Selasa (18/10/2022).

"Saya dapat hadiah yang luar biasa ini. Saya tidak menyangka dapat tongkat komando dengan bahan cendana ini merupakan kebanggaan bagi saya," kata Dwika.

Dwika mengaku, kagum dengan tanaman cendana yang memiliki aroma yang harum.

Dwika pun kemudian diminta untuk meninjau lahan berukuran 5 meter x 100 meter, yang ditanami 300 pohon cendana.

Selain meninjau, Dwika yang didampingi sang istri lalu menanam cendana di areal yang telah disiapkan.

Saat diwawancarai sejumlah wartawan, Dwika Tjahja Setiawan menilai, dibutuhkan banyak orang untuk membudidayakan tanaman cendana di NTT agar tidak musnah.

"Tanaman ini kan tanaman langka karena itu perlu dibudidayakan sehingga tidak hilang begitu saja," ujar dia.

Saat ini lanjut Dwika, Lanudal Kupang telah menanam sekitar 500 bibit pohon cendana dan ketinggiannya sudah mencapai satu hingga dua meter.

Hal ini, menurut dia merupakan upaya dari Lanudal Kupang agar tanaman yang pernah menjadi primadona di NTT pada tahun 1986 hingga 1990-an itu bisa berkembang lagi.

"Saya mengapresiasi Lanudal Kupang yang sudah melakukan peremajaan tanaman ini di lingkungan Mako Lanudal karena memang tanamannya sangat langka," kata Dwika.

Dwika berharap, agar apa yang sudah dilakukan Lanudal Kupang bisa menjadi pioner agar pihak lain bisa bersama-sama meremajakan tanaman itu.

Komandan Lanudal Kupang Letkol Pelaut (E) Nasrul Azharudin mengatakan, dirinya mempunyai mimpi kelak jika sudah tumbuh dengan baik, maka biji tanaman itu akan diberikan kepada orang yang mau membudidayakan cendana tersebut.

"Jadi nanti tidak ditebang pohonnya, tetapi nanti saya berharap kelak bijinya bisa diambil untuk diremajakan di tempat lain," ujarnya.

Nasrul menjelaskan, dalam proses peremajaan cendana, pihaknya menggunakan sistem irigasi tetes untuk mempertahankan agar tanaman pohon cendana bisa dan tetap hidup sehingga nanti bijinya bisa digunakan untuk ditanam dan dibudidayakan di tempat lain.


 

Tanaman cendana sendiri, katanya, pada dasarnya asli dari NTT dan pada masanya pernah menjadi primadona.

Saking menjadi primadona, pada tahun 1980-an banyak sekali penjualan dengan jumlah yang besar sehingga mengakibatkan pohon cendana di NTT nyaris punah.

Ia tak ingin kelak saat anak cucu masyarakat NTT lahir tak bisa lagi melihat dan mengetahui bahwa cendana adalah salah satu produk hutan andalan masyarakat NTT.

Ke depan ujar dia, pihaknya akan memanfaatkan lahan-lahan kosong di kawasan Mako Lanudal Kupang untuk membudidayakan tanaman cendana.

Dia menjelaskan, tidak mudah untuk menanam flora kebanggaan masyarakat NTT itu, karena kontur tanah di sekitar area Lanudal berbatu karang.

Meski begitu, tanaman itu kini tumbuh subur dengan tinggi lebih dari satu meter.

"Untuk lahannya kita bersihkan menggunakan alat berat, sehingga bisa ditanam anakan cendana," ujar Nasrul.

Nasrul menjelaskan, pihaknya mulai menanam cendana sejak 26 Februari 2021. Budidaya cendana ini diawali dengan pemilihan bibit, kemudian disemai dalam polybag.

Setelah tumbuh sekitar 15 centimeter, bibit cendana siap ditanam. Lokasi penanaman cendana terletak di lahan kosong di pangkalan tersebut.

Sekitar 300 bibit cendana yang ditanam itu tumbuh subur dengan ketinggian lebih dari satu meter. Pihaknya, lanjut Nasrul, telah menyiapkan lahan lagi untuk menanam 200 bibit.

"Tujuan penanaman cendana ini untuk kelestarian, biarkan tumbuh sampai 30 hingga 50 tahun, nanti biji cendana dari sini bisa dimanfaatkan di tempat lain," imbuhnya.

Dia mengatakan, cendana yang ditanam di wilayah Pulau Timor memiliki kualitas terbaik dan juga aroma yang khas.

Menurut Nasrul, unsur tanah dan iklim turut memengaruhi kualitas cendana.

Dia berharap, cendana yang ditanam itu bisa tumbuh dengan baik sehingga bisa bermanfaat bagi semua orang.

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut