SUMBA TIMUR, INEWSTTU.ID–Nikmatnya cuma sesaat, namun begini dampak yang harus ditanggung Raby (26) tersangka begal payudara di Sumba Timur.
Raby, pelaku begal payudara ini sebelumnya tak Berkutik saat diringkus polisi, tangan Raby langsung diborgol.
Raby terancam pidana 15 tahun kini masih ditahan di sel Mapolres Sumba Timur, NTT.
Proses hukumnya juga dipastikan akan terus bergulir walau berkasnya masih harus menunggu petunjuk dari Kejaksaan Negeri setempat. .
Kapolres Sumba Timur, AKBP. Fajar WLS melalui Kasat Reskrim Iptu Jumpatua Simanjorang membenarkan rasa trauma yang dialami korban.
Namun seiring waktu, korban yang telah jalani trauma healing oleh Instansi terkait kini telah mulai beraktifas normal.
“Sudah diberikan konseling dan pendampingan dari Dinas Sosial. Awalnya memang ada trauma pada korban. Setelah dilakukan konseling dan pendampingan sekarang sudah beraktifitas seperti biasa,” jelas Jumpatua ketika dikonfirmasi via WA – nya, Jumat (23/9/2022) malam lalu.
Terkait proses hukum pelaku, Jumpatua memastikan terus bergulir. “Sudah kita tahap 1, berkasnya di kejaksaan. Kemudian menunggu dari Kejaksaan. Apabila ada kekurangan untuk kemudian dilengkapi,” timpalnya.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Raby yang mengaku sebagai warga Woka, Kelurahan Hambala, Kota Waingapu, Sumba Timur, NTT, dibekuk aparat. Yang bersangkutan ternyata merupakan pelaku pencabulan, pencobaan pemerkosaan dan bahkan begal payudara sebanyak lebih dari 50 kali.
Hal itu terkonfirmasi setelah yang bersangkutan mengakui pada penyidik yang melakukan interogasi dan pendalaman.
Pelaku berhasil dibekuk pasca melakukan aksinya pada korban yang telah diincar sejak Rabu 17 Agustus 2022 pagi lalu.
Awalnya, tersangka menawarkan bantuan mendorong dan membuka gerbang sekolah untuk korbannya. Setelah itu berbincang dengan korban dalam sebuah ruang kelas dan kemudian nekad mendekat dan memeluk korban.
“Korban berteriak sehingga Tersangka menutup mulut Korban dan membanting Korban di lantai sehingga korban tertunduk dan Tersangka memasukkan tangan kiri ke dalam rok Korban melalui bagian pinggang dan melakukan aksi meraba-raba bagian yang ditutupi busana korban. Tangan lainnya berusaha membekap mulut korban,” urai Iptu Salfredus Sutu (Kasat Reskrim yang digantikan oleh Jumpatua).
Korban yang terus melawan, kata Sutu akhirnya berhasil menggigit jari manis pelaku, dan juga menggigit punggung kiri pelaku sembari teriak.
“Tersangka kemudian keluar sekolah dan melarikan diri menggunakan motor honda beat warna hitam tanpa TNKB,” tambah Sutu.
“Tersangka mencari dan mengincar korban begal payudara yang sedang berjalan sendiri saat melintasi jalanan sepi. Yang menjadi sasarannya adalah anak sekolah dan pekerja toko yang hendak berangkat kerja. Setiap melakukan aksinya selalu didahului dengan mengkonsumsi miras,” papar Sutu.
Editor : Sefnat Besie