Redam Keributan Ojol vs Pedagang Buah, ini sosok Polwan Kelahiran Timor Timur

JAKARTA, iNewsTTU.id--Berdinas sebagai Polwan (Polisi Wanita) menjadi hal yang biasa bagi sebagian orang, namun menjadi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) masih jarang ditemui, apalagi mampu meredam Keributan Ojol vs Pedagang Buah.

Itulah Sosok Aiptu Resiani Sagita adalah Polwan satu-satunya yang menjadi Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat. Dikutip dari laman informasi Polres Metro Jakarta Barat, Aiptu Resiani Sagita merupakan lulusan Bintara sepolwan Ciputat tahun 1993. Ia terjun menjadi Bhabinkamtibmas atas keinginan sendiri, bukan perintah pimpinan.

Aiptu Resiani merupakan putri Timor-Timur (sekarang Timor Leste) yang mengawali pendidikan di Sukabumi, Jawa Barat. Lulus pendidikan, Polwan yang akrab disapa Ressy ini berdinas pertama kali di Shabara Polda Metro Jaya.

Selama 11 tahun berdinas di Polda Metro Jaya, Ressy kemudian dipindah tugas ke Staf Propam pada tahun 2004. Setelah 6 tahun di Propram Polda Metro Jaya, ia selanjutnya dipindah ke Polres Metro Jakarta Barat, tepatnya di Polsek Kalideres pada 2010

Empat tahun di Polres Kalideres menjadi anggota Buser, Ressy pindah tugas ke Polsek Tambora pada tahun 2014. Selama 6 tahun sebagai staf Shabara Polsek Tambora, Ressy lalu menawarkan diri sebagai Bhabinkamtibmas Jembatan Lima pada 9 November 2020. Ia satu-satunya Bhabinkamtibmas Polwan di Polres Metro Jakarta Barat.

Ressy tidak sulit beradaptasi mengayomi masyarakat sebagai Bhabinkamtibmas. Sebab ia banyak pengalaman bertugas di lapangan sebagai Buser, dimana sering bertemu banyak orang. “Saya pengen jadi Bhabinkamtibmas itu karena 12 tahun lagi saya pensiun. Saya ingin mengabdikan diri sebagai pengayom masyarakat,” tutur dia kala itu.

Baru 3 bulan menjadi jadi Bhabinkamtibmas, Ressy langsung dihadapkan dengan kasus keributan pengemudi ojek online (ojol) dengan pedagang buah di Pasar Angke, Jembatan Lima. Saat itu ia mendapatkan laporan adanya keributan di Pasar Angke dan langsung bergegas ke lokasi untuk melerai.

Ia sempat diingatkan oleh salah satu warga agar tidak datang ke lokasi, karena driver ojol sangat banyak dan siap menyerang pedagang. Tapi karena tanggung jawab sebagai Bhabinkamtibmas, ia tidak takut. Sebab sudah tugasnya menyelesaikan setiap masalah yang ada di wilayahnya. “Saya datang, terus saya minta yang tidak ada kepentingan untuk bubar. Driver ojol saya ingatkan untuk bubar dan mencari rezeki diaplikasinya,” ucapnya.

Driver ojol dan juga pedagang akhirnya dibawa ke Mapolsek Tambora untuk menyelesaikan perselisihan. Di sana Ressy menanyakan keinginan dari Driver ojol seperti apa dan menanyakan kronologisnya kepada kedua belah pihak. Akhirnya, ojol ini hanya ingin pedagang buah meminta maaf.

Setelah ada permintaan maaf kedua belah pihak menyatakan damai. Ressy pun merasa senang karena bisa menyelesaikan masalah di lapangan secara kekeluargaan, bukan dengan kekerasan, apalagi saling melapor ke kantor polisi. Meskipun sibuk mengayomi masyarakat, tapi Ressy tidak abai keluarga dan mengurus anak.

Setiap pulang berdinas sebagai Bhabinkamtibmas, ia selalu mengajari anaknya mengerjakan PR sekolah. Apalagi, Ressy memang tidak memiliki asisten rumah tangga untuk membereskan rumahnya, seperti menyapu, mengepel, dan memasak untuk anak-anaknya. Sehingga, ia pun sudah terbiasa dengan kesehariannya membagi waktu antara dinas sebagai pengayom masyarakat dengan sosok sebagai seorang ibu. Sebisa mungkin ia selalu berbagi waktu dengan anak-anaknya.

Editor : Sefnat Besie