KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menyambangi Kawasan Transmigrasi (KT) Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (13/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, AHY mendengarkan langsung pemaparan hasil temuan Tim Patriot Transmigrasi terkait berbagai persoalan fundamental yang dihadapi masyarakat setempat.
Salah satu perwakilan Tim Patriot Transmigrasi di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, yang diwakili oleh Maulidya dari Tim C Institut Pertanian Bogor (IPB), memaparkan hasil observasi mereka selama tiga bulan terakhir. Tim ini dijadwalkan akan terus berada di lokasi hingga awal Desember 2025 mendatang.
Dalam paparannya, Maulidya menyoroti dua isu utama: kelembagaan ekonomi yang belum optimal dan krisis akses air bersih.
"Di KT Ponu, kelembagaan ekonomi seperti BumDes dan koperasi sudah terbentuk, namun sebagian besar belum berjalan," ungkap Maulidya di haddapan mentri.
Ia menyebutkan hanya BumDes di Desa Tuamese yang aktif mengelola pariwisata, edukasi, serta perdagangan hasil lokal seperti minyak kayu putih, gula merah, dan bandeng asap.
Permasalahan krusial lainnya adalah ketersediaan air. Masyarakat di Ponu sangat membutuhkan akses air bersih, sementara air yang tersedia cenderung payau dan tidak adanya bendungan memaksa warga untuk membeli air. Kondisi ini berdampak langsung pada keberlangsungan hidup, kesehatan, ekonomi, pertanian, dan peternakan.
Akibat keterbatasan air, petani di Ponu hanya mengandalkan hujan dan hanya bisa panen satu kali dalam setahun. Selain itu, sistem pemasaran hasil tani masih banyak menggunakan sistem ijon yang merugikan, sehingga tim merekomendasikan adanya kelembagaan pemasaran yang terintegrasi.
Menanggapi temuan tersebut, Menko IPK AHY menyatakan bahwa semua masukan menjadi atensi serius pemerintah pusat. Pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperhatikan suplai air bersih, termasuk pembangunan bendungan, waduk, dan irigasi.
"Dengan adanya ketersediaan air, kami berharap masyarakat petani tidak hanya panen sekali dalam setahun, tapi bisa meningkat produktivitasnya," ujar AHY.
AHY juga mengapresiasi tinggi kerja Tim Ekspedisi Patriot yang telah membantu memetakan potensi wilayah secara detail.
"Pemetaan ini penting agar ada link and match antara potensi di daerah dengan dukungan industri. Kami juga sudah menjalin kerja sama yang baik dengan Menteri Perindustrian untuk memetakan potensi di tiap wilayah," tutup AHY.
Hadir mendampingi Menko IPK di antaranya Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
