KUPANG, iNEWSTTU.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlaku mulai hari ini, 6 Mei hingga 8 Mei 2025. Peringatan ini dikeluarkan menyusul terpantaunya aktivitas Gelombang Kelvin dan Gelombang Equatorial Rossby di wilayah NTT.
Menurut BMKG, dalam rilis di grup whatsapp BMKG NTT disebutkan, kondisi atmosfer ini berpotensi memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di berbagai wilayah Nusa Tenggara Timur.
Saat ini, sebagian besar wilayah NTT tengah berada dalam masa peralihan musim atau pancaroba. Kelembaban udara yang cukup basah di lapisan atas atmosfer (700mb dan 500mb) serta suhu muka laut yang hangat semakin meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah ini.
Masyarakat NTT diimbau untuk mewaspadai dampak dari hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, serta kerusakan pada bangunan dan fasilitas umum perlu diantisipasi.
Secara khusus, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk hari ini, Selasa 6 Mei 2025, pukul 10:00 WITA. Diprediksi akan terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 10:30 WITA di beberapa wilayah berikut:
Kabupaten Ngada: Aimere, Golewa, Bajawa, Soa, Riung, Jerebuu, Riung Barat, Bajawa Utara, Wolomeze, Golewa Selatan, Golewa Barat, Inerie.
Kabupaten Manggarai: Wae Rii, Ruteng, Cibal, Reok, Langke Rembong.
Kabupaten Manggarai Timur: Borong, Poco Ranaka, Lamba Leda, Sambi Rampas, Elar, Kota Komba, Rana Mese, Poco Ranaka Timur, Elar Selatan.
Kondisi ini juga berpotensi meluas ke wilayah:
Kabupaten Manggarai: Satar Mese, Satar Mese Barat, Rahong Utara, Lelak, Reok Barat, Cibal Barat, Satar Mese Barat.
Masyarakat di wilayah-wilayah yang disebutkan di atas diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan guna meminimalkan risiko dampak buruk cuaca ekstrem. Informasi perkembangan cuaca terkini dapat terus dipantau melalui kanal-kanal informasi resmi dari BMKG.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
