SOE, iNewsTTU.id– Sebanyak 706 rumah warga di Desa Toineke, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT kembali terendam banjir bandang yang lebih parah dibanding sebelumnya. Banjir bandang ini terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak 28 Desember 2024 hingga saat ini.
Penjabat (PJ) Bupati TTS, Seperius Edison Sipa, dalam wawancara menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem disertai badai, banjir, dan longsor telah melanda banyak wilayah di kabupaten ini. Pemerintah Daerah (Pemda) TTS tengah melakukan relokasi dan rasionalisasi di beberapa sumber banjir, termasuk Sungai Noemuke, yang kembali meluap dan merendam pemukiman warga dari Dusun 1 hingga Dusun 4 Desa Toineke.
“Situasi banjir kali ini jauh lebih parah. Bahkan, kami tidak menikmati libur Natal dan Tahun Baru karena seluruh tim fokus berada di lapangan untuk tanggap darurat,” ujar Seperius Edison Sipa.
Menurutnya, Pemda sebelumnya telah berhasil menangani banjir di Sungai Besipae yang menyebabkan 18 rumah hanyut dan merusak banyak harta benda.
Namun, ancaman banjir dari Sungai Noemuke kini menjadi prioritas tanggap darurat. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat bepergian karena longsor, banjir, dan pohon tumbang kerap terjadi di berbagai tempat.
BMKG Kupang juga telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak keluar rumah pada 5 dan 6 Januari 2025 kecuali untuk keperluan mendesak.
Pantauan di lokasi bencana menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Lumpur setinggi paha orang dewasa menggenangi rumah warga, sementara akses jalan di beberapa wilayah tertutup material longsor. Meski demikian, upaya relokasi dan pembersihan terus dilakukan oleh tim Pemda TTS yang dipimpin langsung oleh PJ Bupati.
Pemda TTS mengharapkan kerja sama masyarakat untuk mengikuti arahan dan tetap siaga menghadapi potensi bencana yang lebih besar.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
