KUPANG,iNewsTTU.id-- Mengawali kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT), Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake bersama istrinya Sofiana Milawati Kalake langsung melakukan kunjungan ke tokoh agama.
Kunjungan ini dimulai dari Kantor Sinode GMIT Kota Kupang, Penjabat Gubernur didampingi Sekda NTT, Kosmas Lana dan rombongan diterima Ketua Majelis Sinode GMIT, Dr Merry Kolimon.
Dalam pertemuan itu Dr Merry Kolimon menyampaikan selamat dan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Presiden untuk putra NTT guna melanjutkan tugas Gubernur.
Melihat pengalaman dan latar belakang yang dimiliki putra lewotana diharapkan agar dapat membangun NTT kedepannya. "Kami berpikir bahwa satu tahun itu waktu yang tidak panjang. Semoga pak penjabat bisa pulang dengan meninggalkan jejak kaki yang baik bagi pembangunan NTT," ungkapnya.
Ia menambahkan pada pertemuan tersebut, dirinya menitipkan pentingnya kerja sama dengan semua pihak dan mengharapkan pengembangan kekayaan alam yang ada di NTT.
"Salah satu kekayaan kita yakni garam, dan dalam pengembangannya harus tetap menghargai hak-hak masyarakat adat dan memperhatikan kelestarian lingkungan," sebutnya.
Selain garam, Dr Merry juga berpesan agar bisa mengatasi masalah perdagangan orang, stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengantisipasi kekeringan, dan kondisi sekolah-sekolah swasta.
"Kami sampaikan bahwa, GMIT tetap berkomitmen untuk terus melayani daerah ini dan terus bekerja sama mendukung setiap program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. Kami juga terus menjaga agar NTT selalu damai, aman selama Pemilu nanti," pintanya.
"Kami juga mengingatkan kepada beliau agar ketika bertemu dengan masyarakat. NTT memiliki banyak sekali bahasa daerah tapi yang paling efektif dalam mengerjakan kemajuan daerah ini adalah bahasa kalbu. Bahasa yang konstruktif, bahasa yang memberi kesan adanya harga diri kemudian mereka terdorong membangun daerah ini," tambahnya.
Menanggapi hal yang disampaikan, Penjabat Gubernur mengaku pernah menangani masalah Perdagangan orang di Hongkong sehingga perlu adanya kerjasama mulai dari hulu hingga hilir.
Sedangkan masalah stunting, merupakan salah satu amanat yang diterima untuk dikerjakan secara serius di NTT. "Berikan saya waktu untuk penanganan masalah stunting. Sementara persoalan garam, dirinya akan menggunakan semua cenel yang ada, dengan tetap menjaga harkat dan martabat masyarakat NTT," ungkap Merry Kolomon mengutip jawaban Penjabat Gubernur.
Penjabat gubernur bersama rombongan melanjutkan kunjungan ke Keuskupan Agung Kupang dan MUI NTT.
Usai pertemuan dengan tiga tokah agama ini, Penjabat Gubernur NTT direncanakan akan melanjutkan kunjungannya ke pimpinan agama Hindu dan Budha.
Sebelumnya, Odhy dan Ny Sofian Kalake tiba di Kota Kupang pada Kamis (07/09/2023) sekitar pukul 13.00 wita dengan menggunakan pesawat Garuda di Bandara Internasional El Tari Kupang.
Kehadiran Penjabat ini disambut Kapolda NTT dan Sekda NTT, Kosmas Lana yang memimpin langsung proses penjemputan tersebut.
Sekda NTT, Kosmas Lana mengatakan tidak boleh ada kekosongan jabatan gubernur sehingga diperlukan Penjabat untuk melanjutkan roda pemerintahan.
"Secara pemerintahan tidak boleh ada kevakuman maka telah dilakukan pelantikan," sebutnya.
Ia mengisahkan, setelah dilakukan pelantikan, langsung dilakukan serah terima jabatan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2018-2023 dilanjutkan dengan serah terima jabatan Ketua PKK.
Kehadiran penjabat dan istri disambut dengan Natoni lalu transit di VIP Pemda dan lanjut ke Hotel Aston. Dari hotel Aston, penjabat Gubernur juga melakukan pertemuan bersama tokoh Agama yang diawali dari mengunjungi Kantor Sinode GMIT, Ketua MUI NTT, Muhamad Wongso, Romo Dua Duka, Vikjen.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait