Anak Sekolah di TTU Diduga Keracunan MBG, Dilarikan ke RSUD Kefamenanu

Kefamenanu, iNewsTTU.id — Sebanyak 12 anak di Peboko, Kecamatan Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, diduga mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG) pada Rabu siang. Seluruh korban kini menjalani perawatan di RSUD Kefamenanu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 12 anak tersebut berasal dari beberapa satuan pendidikan, yakni:

Baca Juga

Dapur Yabiku TTU Klaim Zero Accident di Program MBG, Masyarakat Harus Terus Pantau

SDK Peboko: 9 anak

SDN Gua Aplasi: 1 anak

SDK Kefamenanu: 1 anak

Baca Juga

Insiden Dugaan Keracunan MBG di Kupang Masih Misteri, Tunggu Hasil BPOM

PAUD Kensulat: 1 anak

Sumber MBG yang dikonsumsi anak-anak merupakan paket makanan yang disediakan oleh SPPG Kefamenanu Tengah Dua.

Peristiwa diduga keracunan ini terjadi setelah anak-anak mengonsumsi makanan MBG di sekolah masing-masing. Tidak lama kemudian, mereka mulai mengalami mual, muntah, sakit perut, hingga pusing, sehingga membuat orang tua dan pihak sekolah panik.

Warga setempat kemudian bergerak cepat mengevakuasi para korban ke RSUD Kefamenanu menggunakan kendaraan pribadi. Setibanya di rumah sakit, seluruh anak langsung mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Salah satu tenaga medis RSUD Kefamenanu membenarkan adanya belasan anak yang masuk dengan gejala serupa.

“Kami menerima 12 anak dengan dugaan keracunan. Saat ini masih dalam observasi dan pemberian cairan. Kondisi mereka stabil,” ujarnya.

Hingga saat ini, pihak sekolah belum memberikan penjelasan resmi. Kepala SDK Peboko, Theresia Heka, yang ditemui di rumah sakit, enggan berkomentar banyak dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada tenaga medis dan pihak berwenang.

Sementara itu, Dinas Kesehatan TTU bersama pihak kepolisian telah melakukan investigasi awal dan mengambil sampel makanan MBG untuk diuji di laboratorium guna mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.

Orang tua para korban terlihat memadati area IGD RSUD Kefamenanu, menunggu perkembangan kondisi anak-anak mereka.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab dugaan keracunan masih dalam penyelidikan, dan penanganan terhadap seluruh korban masih terus dilakukan.

Editor : Sefnat Besie