KUPANG,iNewsTTU.id- Akademisi lingkungan yang juga dosen FKIP Undana, Dr. Hamzah Wulakada sedikit ragu Wali Kota Kupang terpilih dr. Chris Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis menuntaskan masalah sampah dan penataan birokrasi pada 100 hari kerja.
Meski begitu, dia tetap mengapresiasi niat dari Chris - Serena yang berkomitmen menyelesaikan dua masalah besar di Ibu kota Provinsi NTT yakni sampah dan penataan birokrasi.
"Terlalu terburu-buru, baiknya lakukan penyelarasan total karena rancangan anggaran untuk 2025 sudah ditetapkan maka pastikan postur anggaran yang bisa diselaraskan untuk agenda prioritas sesuai janji kampanye itu apa," kata pengajar di FKIP Undana itu, Senin (13/1/2025).
Menurut Hamzah Wulakada, pernyataan untuk menuntaskan sampah di Kota Kupang sedikit bertentangan. Sebab, keberadaan sampah akan tetap ada selama peradaban manusia juga ada.
"Sampah itu hadir bersama peradaban manusia dan hanya selesai seiring peradaban manusia, mungkin lebih etisnya jika dilakukan tata kelola persampahan.
Hamzah setuju jika sampah anorganik dikelola menjadi bata. Tapi dia menganjurkan agar menerapkan konsep sirkular agar tidak menimbulkan limbah baru yang justru berdampak negatif terhadap ancaman polutan.
Editor : Sefnat Besie