Satu Warga Pedalaman Suku Boti NTT Tewas Digigit Anjing Rabies

SOE, iNewsTTU.id--Korban ke-11 kasus positif rabies dari Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, akhirnya mengalami meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe, Timor Tengah Selatan, pada Kamis, 23 November 2023 kemarin.

Jenazah korban telah diurus oleh pemerintah dan diserahkan kembali kepada keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman.

Dokter Karolina R. A Tahun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa korban, Yulius Benu (49). Pada tanggal 15 Juni 2023, korban digigit anjing liar di betis kaki kanan. Meskipun luka sudah dicuci, korban tidak pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies.

Korban mulai merasakan gejala sakit, seperti sesak napas, panas tinggi, takut minum air, takut cahaya, dan takut angin. Keluarga membawa korban ke Puskesmas Kie untuk mendapatkan perawatan medis. Selanjutnya, korban dirujuk ke RSUD Soe pada Selasa, 21 November 2023, sekitar pukul 23:00 WITA, dengan diagnosis positif rabies.

"Korban menjalani perawatan selama satu hari di ruang isolasi instalasi gawat darurat RSUD Soe. Pada pukul 11:40 WITA, Kamis, 23 November 2023, korban akhirnya meninggal dunia. Jenazah korban diurus oleh pihak rumah sakit dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,"kata Dokter Karolina.

Dengan kejadian naas ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melakukan Variasi Antirabies (VAR) jika terkena gigitan hewan penular rabies.

Mereka diingatkan untuk segera melaporkan dan melakukan VAR ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti Pustu dan Puskesmas. Saat ini, belum ada obat khusus untuk kasus rabies, dan kecepatan tindakan adalah kunci untuk menghindari dampak yang lebih parah.

Pantauan iNewsTTU.id, di ruang jenazah RSUD Soe pada Kamis, 23 November 2023, menunjukkan bahwa keluarga korban, termasuk istri, adik, kerabat, dan keluarga lainnya terus berdatangan dengan tangisan histeris untuk meratapi kepergian korban.

Editor : Sefnat Besie