get app
inews
Aa Text
Read Next : Pj Gubernur NTT hadiri Gerakan Kemanusiaan Penanganan Stunting di NTT pada SMK Negeri 1 Kupang

Bahas Penurunan Stunting, Tim Program BISA Rapat Koordinasi dengan Bupati TTU

Senin, 25 Juli 2022 | 19:11 WIB
header img
Tatap muka Program Better Investment of Stunting Alleviation, (BISA) dengan Bupati TTU, David Juandi. Program ini merupakan kolaborasi Nutrition International dan Save the Children dalam penurunan Stunting, Senin, 25/07/2022. Foto:iNews.id/Sefnat


KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang merupakan dua Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, (NTT) menjadi sasaran dari Program Better Investment of Stunting Alleviation, (BISA). Program ini merupakan kolaborasi Nutrition International dan Save the Children dalam penurunan Stunting.

Dalam memgimplementasikan Program tersebut, Tim BISA dipimpin oleh Prima Setiawan, Chief of Party, BISA (Better Investment of Stunting Alleviation) melakukan rapat koordinasi dengan Bupati TTU dan Dinas terkait di Aula Lantai II Pemda Timor Tengah Utara, Senin, 25/07/2022.

Dalam rapat tersebut, Tim ingin mendapatkan masukan dari pemerintah daerah tentang Stunting saat ini.

"Kami membawa program yang tentunya sudah kami desain, kami diskusikan dengan pemerintah Pusat, Bappenas, kementrian kesehatan ditingkat atas dan untuk itu perlunya berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan."Tandas Prima Setiawan, Senin, 25/07/2022.

Dia mengatakan Program BISA akan berlangsung hingga tahun 2024 sehingga diharapkan pemerintah daerah setempat bisa mengadopsi hal-hal yang baik dan sesuai dengan kebutuhan di daerah ini termasuk melakukan sosialisasi melalui poster, film dan media informasi lainnya kepada anak anak sekolah, Puskesmas.

"Untuk wilayah TTU sendiri sudah 20 Desa yang didampingi melalui Program BISA, bukan saja mendampingi tetapi terus membina dan memberikan pelatihan setiap bulan,"Terangnya.

Dirinya menambahkan, Presiden Jokowi menginstruksikan bahwa Angka Stunting harus turun hingga 14 persen di Tahun 2024 dan sudah melalui strategi nasional penurunan dan sesuai data yang ada di Indonesia ada dua Provinsi yang mengalami Stunting terparah yakni NTT dan Jawa Barat.

Bupati TTU, Drs. Djuandi David pada kesempatan tersebut menuturkan, Rapat koordinasi antara Pemkab TTU dengan Tim dari program BISA ini dilakukan dalam rangka melihat dari dekat, realisasi program BISA yang sudah dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu.

Ia menjelaskan, fokus dari program BISA yang dilaksanakan di TTU adalah pencegahan stunting.

"Jadi yang datang ini adalah donatur dari Australia. Mereka datang untuk melihat dari dekat tentang upaya penurunan angka stunting di TTU dan berdasarkan laporan yang disampaikan, ternyata upaya menekan peningkatan angka stunting di TTU berhasil" kata David.

David mengungkapkan, pada awal tahun 2019 lalu angka stunting di TTU berada di kisaran 40an persen. Namun berkat kegigihan dan kerja keras dari semua pihak, termasuk program dari BISA ini maka pada tahun 2021 angka stunting di TTU turun menjadi hanya 25 persen.

Dalam tatap muka dengan Bupati Timor Tengah Utara juga dihadiri oleh Prudence Borthwick, Senior Unit Manajer Kesehatan, Kedutaan Besar Australia, Pimpinan OPD terkait Pemda TTU, Anggota Tim Program BISA.

Usai tatap muka dengan Bupati TTU, Tim Program BISA melakukan kunjungan di Lapeom, salah satu Desa yang merupakan daerah dengan angka stunting cukup tinggi dan juga merupakan Desa sasaran penanganan dari Progam BISA.

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut