SOE, iNewsTTU.id--Puncak musim hujan di Kabupaten Timor Tengah Selatan mengalami perubahan yang menyebabkan sumber air di Kota Soe mengalami penurunan debit air drastis.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Timor Tengah Selatan, Lely Billy Hayer, menjelaskan bahwa kondisi saat ini disebabkan oleh siklus hujan yang belum merata, dampak dari perubahan iklim yang dipengaruhi oleh El Nino tahun 2023.
Akibatnya, sejumlah sumber air di Kota Soe mengalami kekeringan, membuat Perumda kesulitan dalam menyediakan air bersih untuk warga.
Lely Billy Hayer, dalam wawancara dengan iNewsTTU, menyampaikan bahwa hingga bulan Februari 2024, sumber air di Kota Soe mengalami penurunan debit yang signifikan.
"Beberapa mata air bahkan mengalami kekeringan total, menyebabkan kesulitan bagi teknisi lapangan dalam membagi debit air untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebanyak 6.700 pelanggan di Kota Soe,"ungkapnya.
Salah satu sumber air yang masih dapat mendukung pelayanan Perumda adalah sumber air Bonleu. Meskipun demikian, petugas teknik di lapangan terpaksa harus membagi jadwal pelayanan untuk menampung aliran air dari sumber Bonleu ke bak penampung umum. Hal ini dilakukan agar air dapat didistribusikan kepada pelanggan, meskipun hanya cukup untuk kebutuhan konsumsi dan mandi setiap hari.
Dikatakannya, dalam menghadapi kondisi ini, Perumda Timor Tengah Selatan memutuskan untuk memberikan dispensasi tagihan kepada pelanggan air bersih di Kota Soe.
"Dispensasi ini dilakukan dengan memperpanjang masa dispensasi penagihan rekening air hingga kondisi pelayanan kembali normal,"imbuhnya.
Lely Billy Hayer menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk menghindari ketidakpuasan pelanggan dan mencegah pembatalan rekening oleh pelanggan yang masih ingin menjadi pelanggan setia Perumda Timor Tengah Selatan.
Meskipun kondisi ini merupakan dampak dari perubahan iklim dan keadaan alam, Perumda terus melakukan perbaikan dan perawatan fasilitas pendukung di beberapa titik lokasi reservoir dan jalur distribusi air bersih yang mengalami kerusakan akibat usia yang sudah tua.
Teknisi lapangan dari Perumda Timor Tengah Selatan terus berupaya memperbaiki kerusakan tersebut agar pelayanan air bersih dapat kembali normal.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
